Sabtu, 19 Januari 2013

sinopsis film free willy


FREE WILLY

SINOPSIS

          Aku bisa mendapatkan semua yang aku inginkan, karna aku bisa kemana saja sesuai yang aku inginkan. Dulu ibuku yang mengantarkan aku ke tempat ini. Awalnya itu sangat mengerikan. Namun pada akhirnya semua bisa aku lakukan dengan baik. Aku akan tetap bertahan di tempat ini sampai ibuku menjemputku kembali.
          Siang itu, aku merasa sangat lapar. Seperti biasa, aku mencari makan dengan cara mencuri bersama teman-temanku senasip. Sialnya, ketika aku mau memakan hasil curian itu, tiba-tiba polisi datang ingin menertipkan anak-anak sepertiku. Aku berusaha melarikan diri dari kejaran polisi. Pada akhirnya aku harus berpencar dengan teman-temanku. Aku menemukan tempat yang aman untuk sembunyi. Di tempat itu, aku mencoret-coret tembok dengan seenaknya saja. Di tempat itu, aku melihat seekor ikan paus yang sangat besar.  Teman-temanku berhasil kabur, namun akulah yan tertangkangkap oleh polisi itu. Dan aku diserahkan kepada ayahku.
          Karena ayahku ada pekerjaan di luar kota, aku di titipkan pada salah satu teman ayahku yang kemudian menjadi orang tua angkatku. Aku di antarkan ayah ke tempat temannya, yaitu Annie dan Jack. Aku tidak begitu senang dengan teman ayahku itu. Sikapku sangat cue’ dengan mereka. Walaupun begitu, mereka sangat sayang kepadaku.
          Karena tingkahku yang seenaknya saja mencorat-coret tembok pada waktu aku dikejar-kejar polisi itu, aku harus menanggung akibatnya. Aku dituntut pemilik tempat itu untuk membersihkan tempat yang telah aku corat-coret. Pada waktu aku membersihkan tempat itu, aku melihat paus itu lagi.
          Pak Danniel, pengurus tempat itu berkata padaku,
“Jessie, kamu suka dengan paus itu?”
“Iya pak, aku menyukai paus itu.” Kataku.
“Sepertinya paus itu menyukaimu Jess. Dia berperilaku baik terhadapmu. Padahal dia selalu memusuhi siapa saja yang mendekat di dekat kolamnya, termasuk aku dan Jasmine pelatihnya.”balas pak Danniel.
“Ku rasa aku juga mulai suka dengan Willy, si paus itu.” Jawabku singkat.
          Seiring berjalannya waktu, aku dan Willy semakin akrab. Layaknya seorang teman, walaupun Willy adalah seekor paus. Dari hari ke hari, Willy semakin membesar. Dia membutuhkan tempat yang lebih luas lagi. Namun sayang, tuan Harry pemilik Willy, tidak mau memperluas kolam Willy, sebelum Willy menghasilkan uang untuknya.
          Oleh karena itu, aku dan Jasmine berusaha keras untuk melatih Willy agar Willyy bisa menghibur semua orang sehingga tuan Harry mendapatkan uang. Usahaku dengan Jasmine pun tak sia-sia. Akhirnya Willy bisa melakukan atraksi hebat. Dan tuan Harry pun begitu senang. Tuan Harry akan mempersiapkan Willy untuk mempertunjukkan kebolehannya di depan umum.
          Ternyata, banyak sekali yang berminat untuk melihat kebolehan Willy. Entah apa yang terjadi, pada saat pertunjukan akan dimulai, Willy mengamuk. Aku tak tahu, apa yan harus ku lakukan untuk mengatasi Willy yang sedang mengamuk. Aku merasa gagal sebagai seorang pelatih sekaligus teman Willy.
          Setelah kejadian yang memalukan itu, ku coba mendekati Willy lagi. Namun Willy tak seramah dulu lagi. Walaupun ku dekati, namun Willy semakin menjauh dariku. Aku merasa sangat sedih.
Suatu sore, aku diam-diam mengamati Willy. Terdengar dari kejauhan, Willy mengeluarkan suara yang sama sekali tak dapat aku pahami. Ku lihat dari kejauhan, beberapa ekor paus yang ada di laut juga melakukan hal yang sama seperti yang Willy lakukan.
          Karna hari sudah hampir malam, aku bergegas untuk pulang ke rumah. Sasampainya di rumah, aku masih memikirkan kejadian sore tadi. Aku mempunyai fikiran, apakah beberapa ekor paus yang ada di laut tadi adalah keluarga Willy. Aku terus memikirkan Willy. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk menghampiri Willy.
          Sesampainya di sana, aku melihat bahwa kolam Willy bocor. Dengan segera aku menemui pak Danniel dan Jasmine untuk mengatasi hal itu. Dengan tergesa-gesa aku menuju kamar pak Danniel dan Jasmine untuk memberi tahunya. Kata Danniel, tuan Harry lah yang sengaja memberi lubang pada kolam Willy karna asuransi kebocoran kolam bernilai 1000 dollar.
“Kita harus membebaskan Willy ke laut.” Kataku
“Dari dulu aku tidak suka dengan rencana ini.” Balas pak Danniel
“Kasian Willy, di laut sana ada keluarganya yang merindukan Willy.” Kataku
          Akhirnya Pak Danniel dan Jasmine mau membantuku untuk membebaskan Willy ke laut. Pada malam itu juga kami berusaha membawa Willy ke laut. Namun sayang, ketika sesampainya kami di laut, Tuan Harry pemilik Willy menghadang kami untuk mengambil Willy kembali. Aku tidak mau menyerahkan Willy pada Tuan Harry. Aku berusaha keras agar Willy bisa sampai di laut.
          Akhirnya, aku bisa membawa Willy ke laut. Setibanya di laut, Willy sama sekali tidak bergerak. Padahal Tuan Harry bersama anak buahnya masih mengejar kami. Aku berusaha membujuk Willy agar segera berenang ke tengah laut. Namun Willy tetap tidak bergerak. Aku semakin takut. Pada akhirnya Willy bergerak juga. Aku segera memberi aba-aba kepadanya agar segera berenang ke tengah laut.
          Selamat tinggal Willy. Aku sayang padamu. Semoga kita bisa bertemu pada lain waktu. . . . . . . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar